Resesi Ekonomi di Depan Mata! Atur 5 Strategi Ini Agar Bisnis Bertahan

Seperti hujan dan musim kemarau di Indonesia, resesi ekonomi adalah tahap alami dari siklus hidup ekonomi. Dan seperti halnya musim apa pun dapat menghasilkan cuaca ekstrem, mengelola bisnis dalam resesi dapat menghadirkan tantangan unik bagi pemilik dan karyawan bisnis.

Tidak mungkin untuk memprediksi kapan resesi akan terjadi atau apa yang akan menyebabkannya. Tetapi ada beberapa gejala umum dari ekonomi tersembunyi yang memengaruhi bisnis, salah satunya adalah keadaan yang terjadi di dunia saat ini.

Diperparah dengan pandemi, saat ini resesi ekonomi sudah didepan mata. Gelombang PHK sudah terjadi, penjualan produk dan daya beli masyarakat sudah menurun dan banyak lagi indikator yang menandakan bahwa Indonesia dan dunia sudah berada di tepi jurang resesi.

Jika Anda pemiliki bisnis, akan sangat bijak jika Anda mengatur strategi untuk mengambil langkah terbaik bertahan dari badai ini. Walaupun keadaan ini berat, namun bukan mustahil untuk melewati keadaan ini dengan perencanaan yang matang, termasuk untuk bisnis kecil.

Berikut adalah strategi yang bisa Anda gunakan untuk menghadapi resesi dan membuat bisnis Anda bisa bertahan bahkan menguntungkan selama masa resesi:

1. Nilai Kesehatan Bisnis Anda

Jika Anda sudah merasa masuk ke dalam masa resesi, tingkat belanja konsumen dan ketersediaan modal dapat menurun, yang dapat menyebabkan bisnis merasa sedikit kesulitan dalam pengelolaan anggaran.

Ini berarti beberapa keputusan sulit mungkin harus dibuat mengenai penetapan harga produk, rencana pemasaran, perekrutan, dan bahkan peluncuran baru.

Sementara setiap bisnis akan melalui resesi dengan cara yang unik, tantangan paling umum yang dihadapi oleh perusahaan dari semua ukuran termasuk:

  1. Godaan untuk memangkas ukuran produk, kualitas dan manfaat – atau menaikkan harga. Ketika penjualan yang lambat membuat Anda frustasi menjalani bisnis, bisnis mungkin mencari produk untuk melakukan improvisasi dalam anggaran operasi.
  2. Tidak cukup modal untuk membayar karyawan. Perusahaan mungkin merasa tidak dapat lagi mengejar target atau rencana untuk memperluas operasi, membayar bonus atau bahkan mempertahankan pekerja yang mereka miliki.
  3. Moral dan produktivitas karyawan lebih rendah. PHK dan karyawan yang sering diminta untuk melakukan lebih banyak pekerjaan dapat menyebabkan ketakutan bagi para pekerja. Produktivitas dapat menurun ketika karyawan merasa tidak pasti dan tidak termotivasi oleh berita yang terjadi akhir akhir ini, seperti ketakutan tertular penyakit.

Data adalah cara terbaik untuk memenuhi tantangan ini secara langsung. Sangat penting untuk memahami apa yang dikatakan metrik tentang operasi Anda sehari-hari, bahkan ketika data tersebut menunjukkan bahwa perusahaan Anda sudah sangat tertekan.

Anda mungkin bisa menjawab pertanyaan ini:

  1. Apakah ada ketidakefisienan terkait penawaran produk atau layanan Anda?
  2. Berapa banyak talenta Anda punya dan mampu bekerja saat ini? Seberapa jauh kita dapat benar-benar “membutuhkan” orang?
  3. Sumber daya apa yang Anda butuhkan untuk mempertahankan atau melampaui hasil saat ini?

2. Terapkan Perubahan

Sekarang setelah Anda mengidentifikasi area masalah dalam bisnis Anda, saatnya untuk melakukan perubahan yang akan membuat bisnis Anda lebih tangguh dalam iklim ekonomi apapun termasuk pada saat resesi.

Hal ini bisa termasuk:

  1. Menyelaraskan kembali staf Anda atau merestrukturisasi bagan organisasi Anda
  2. Mengevaluasi produk dan layanan untuk memastikan permintaan pasar terus terpenuhi
  3. Menyesuaikan tolok ukur dan target pertumbuhan yang diproyeksikan

Tidak setiap masalah bisa diselesaikan sekaligus. Prioritaskan masalah dengan potensi tertinggi untuk merusak kepuasan pelanggan, budaya bisnis, dan keuntungan Anda.

Tindakan yang harus diambil:

  1. Personil: Bisakah Anda mengkonsolidasikan redudansi dalam proses kerja? Bisakah pekerjaan dua pekerja dilakukan oleh satu? Apakah berbagi pekerjaan merupakan solusi yang tepat?  Meskipun PHK adalah hal yang tidak ideal untuk dilakukan perusahaan, pikirkanlah apakah perusahaan Anda mampu membayar untuk karyawan Anda 6 bulan ke depan?
  2. Produk dan layanan: Pertimbangkan mengurangi atau menghilangkan produk yang tidak menghasilkan laba atau dengan margin laba rendah. Lihatlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk setiap produk. Jika sebagian besar waktu karyawan Anda dihabiskan untuk produk-produk margin rendah, maka mungkin waktu mereka bisa lebih baik dihabiskan untuk membuat produk atau layanan yang menjadi pusat laba Anda.

Perubahan ini mungkin tidak mudah bagi staf Anda, dan ini mungkin adalah percakapan yang sulit dengan karyawan. Sangat sulit. Dekati percakapan seputar perampingan dan hal-hal sensitif lainnya dengan hati-hati.

Hal yang perlu dipertimbangkan:

  1. Atasi masalah secara langsung: Menjaga berita secara pribadi tentang PHK atau perubahan lain dapat lebih berbahaya daripada kebaikan. Apa yang Anda gagal sampaikan kepada pekerja Anda bisa menjadi mimpi buruk. Hilangkan rumor dengan melakukan dialog jujur ​​dengan tim Anda. Bersikap transparan dengan jujur ​​tentang kebenaran yang mungkin menyakitkan, dan karyawan Anda akan menghargai kejujuran Anda.
  2. Jangan ada pekerjaan yang tertunda: Sadar akan kenyataan bahwa perubahan tenaga kerja Anda dapat membuat bisnis rentan terhadap inefisiensi. Dampak resesi harus dikurangi sehingga pelanggan tidak merasakan perselisihan internal Anda.

3. Maksimalkan Efisiensi Karyawan Anda

Ketika resesi ekonomi menekan sumber daya Anda, termasuk sumber daya manusia, pertimbangkan bagaimana Anda dapat memaksimalkan tim yang sudah Anda miliki.

Ini bisa termasuk:

  1. Memberikan dorongan dan kepastian kepada para pemimpin dan staf Anda saat ini
  2. Mengidentifikasi pemimpin yang belum ditemukan di organisasi Anda dan meminta mereka untuk melangkah

Tindakan yang harus diambil:

  1. Membentuk tim: Jelaskan bahwa saat ini mungkin bisa menjadi masa-masa sulit, ombak akan berubah. Jika semua orang bersatu, perusahaan akan bertahan. Ingatkan mereka bahwa kerja keras mereka dihargai dan tidak luput dari perhatian atau penilaian.
  2. Identifikasi pemimpin: Minta staf Anda untuk membantu mengidentifikasi pemimpin alami yang memiliki potensi. Adakah seseorang yang bisa diandalkan semua orang selama masa-masa penuh tekanan? Siapa orang yang menjawab pertanyaan, memberikan bimbingan dan bertindak sebagai mentor sebaya tanpa diminta? Setelah diidentifikasi, dorong dia untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab dan mengisi kekosongan.
  3. Lacak semuanya: Gunakan metrik untuk melacak dan mengenali kompetensi inti. Pahami siapa yang ada di “bangku cadangan” dan apakah mereka dapat memikul tanggung jawab ekstra. Dengan begitu Anda dapat mulai melatih anggota tim.
  4. Selalu dengarkan: Secara teratur mintalah umpan balik atau feedback dari para pemimpin Anda, manajer dan staf biasa. Pengetahuan mereka yang mendalam tentang perusahaan dapat menginspirasi solusi inovatif untuk masalah kecil dan sistemik. Memiliki tipe buy-in ini dapat menjaga moral tetap tinggi dan tingkat produktivitas konsisten.

4. Memenuhi Kebutuhan Karyawan

Tidak semua orang bisa bekerja dibawah tekanan resesi ekonomi, dan meskipun dapat berdampak buruk pada moral, Anda perlu karyawan menjadi lebih efisien dan produktif daripada sebelumnya.

Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan memahami kebutuhan pribadi karyawan Anda.

Dengarkan karyawan Anda. Jika Anda mengalami stres yang disebabkan oleh resesi di tempat kerja, ada kemungkinan karyawan menderita melalui tekanan finansial, emosional, atau interpersonal di rumah.

Ini lebih penting daripada sebelumnya selama resesi, terutama dengan karyawan mengambil tanggung jawab ekstra.

Tindakan yang bisa dipertimbangkan:

  1. Menawarkan tunjangan tidak berwujud: Mengetahui cara memotivasi karyawan di luar kompensasi moneter sangat penting. Penjadwalan yang fleksibel – memungkinkan karyawan untuk mengambil cuti atau bekerja dari jarak jauh – adalah salah satu cara populer tunjangan tidak berwujud.
    Saat Anda menerapkan perubahan ini, hal yang perlu diperhatikan adalah memonitor produktivitas dengan cermat. Jangan biarkan pengawasan yang santai menyebabkan penurunan output karyawan.
  2. Jadikan setiap manajer pendukung kesehatan mental dan emosional: Mendidik karyawan tentang bagaimana masalah kesehatan mental dapat memengaruhi tempat kerja. Pastikan bahwa manajer siap untuk menawarkan bantuan, mengikuti protokol yang bijak dan menghindari prasangka stigmatisasi.
  3. Gunakan program bantuan karyawan Anda: Program-program ini dapat menjadi aset besar bagi karyawan yang berjuang melalui berbagai masalah.

5. Persiapkan Bisnis Secara Menyeluruh Sebelum Resesi

Pemilik bisnis harus memahami bahwa resesi adalah hal yang normal dan diharapkan para pebisnis mempersiapkan bisnis untuk melaluinya, bahkan sebelum resesi itu datang. Mereka yang merencanakan dengan matang akan menghasilkan startegi yang tepat untuk bertahan.

Tindakan yang harus diambil:

Pikirkan jangka panjang: Perencanaan dapat menghilangkan banyak hal yang tidak diketahui. Berikan pemimpin alat untuk pelatihan, produktivitas, komunikasi dan mitigasi jauh sebelum mereka membutuhkannya.

Lakukan pemeriksaan rutin: Alih-alih memasuki mode krisis setelah resesi melanda, gunakan setiap peluang untuk mengukur kesehatan bisnis Anda. Gunakan data untuk memandu bagaimana Anda membangun tim yang efisien, menumbuhkan kepemimpinan baru dan mendukung kesejahteraan karyawan Anda. Mereka yang proaktif, bukannya reaktif, mungkin mendapatkan hasil yang lebih baik.

Kesimpulan

Resesi tidak dapat dihindari dan sudah di depan mata, tetapi jika Anda melakukan perencanaan dengan matang, bisnis Anda dapat bertahan dan tumbuh lebih kuat sebagai hasilnya.

  1. Secara berkala menilai kesehatan bisnis Anda.
  2. Menyesuaikan kembali produk dan layanan Anda dan sumber daya yang diperlukan sesuai kebutuhan.
  3. Bangun tim yang ramping dan efisien dan ingatkan mereka bahwa Anda menghargai mereka.
  4. Dengarkan kebutuhan karyawan Anda, dan mereka akan memberikan upaya diskresi untuk Anda.
  5. Jangan pernah berhenti memikirkan bagaimana Anda dapat mencapai angka 1-4 dengan lebih baik dan lebih efisien.

Jika Anda mengikuti strategi ini, bisnis Anda akan lebih siap untuk bertahan dari iklim ekonomi apa pun.

Namun, resesi bukan satu-satunya jenis bencana yang dapat memengaruhi bisnis Anda. Sejumlah variabel luar dapat memiliki efek buruk jika Anda tidak siap, namun yang pasti keuangan bisnis adalah hal yang pertama harus Anda perhatikan.

Untuk pengelolaan dan perencanaan keuangan bisnis yang lebih baik, gunakanlah sistem yang sudah teruji dan terbukti dalam mambantu banyak usaha melewati fase sulit dengan proses yang mudah digunakan dan fitur terbaik seperti Accurate Online.

Anda bisa mencoba Accurate Online secara gratis 30 hari Disini.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top