Saat ini di era yang serba digital semua beralih ke metode online. Mulai dari pemesanan barang, pengiriman, pembayaran hingga pemasaran pun dilakukan secara online. Sebagai pengusaha tentu Anda diharuskan memiliki wawasan mengenai strategi pemasaran online yang luas dapat untuk membantu meningkatkan awareness dan omzet produk yang dijual.
Ingin mengetahui strategi pemasaran online yang bisa diadaptasikan oleh bisnis Anda? Berikut adalah 10 strategi pemasaran online ini, wajib dicoba oleh para pengusaha. Baik pengusaha pemula maupun pengusaha yang sudah berpengalaman selama bertahun-tahun.
1. Content Marketing
Strategi pemasaran online yang pertama adalah content marketing. Content marketing adalah strategi yang dijalankan pelaku usaha dengan memberikan informasi yang berhubungan dengan bisnis yang sedang digeluti.
Informasi yang diberikan bisa berupa sejarah bermulanya produk atau bahan baku produk, fakta unik, ragam jenis, manfaat dan tips untuk menyimpan serta merawat produk tersebut.
Informasi yang disampaikan dengan strategi ini dapat dikemas dalam bentuk narasi artikel, gambar seperti infografis dan komik, serta video tutorial maupun ulasan.
Kemudian, informasi tersebut diunggah melalui akun resmi sosial media perusahaan atau produk tersebut. Biasanya informasi yang berguna tersebut akan di-reupload dan di-repost di beragam sosial media seperti Instagram, WhatsApp, Facebook, Twitter, Pinterest, dan masih banyak lagi.
2. Visual Marketing
Strategi marketing online yang kedua adalah melalui visual marketing. Visual marketing sebenarnya merupakan bagian dari content marketing yang berfokus pada media visual seperti gambar ilustrasi maupun grafis digital, foto, maupun video.
Teknik visual marketing dikembangkan lebih jauh karena 1 gambar mampu menceritakan seluruh keadaan dari beragam sudut pandang.
Terlebih, minat baca terhadap konten berbentuk teks sangatlah minim di Indonesia. Sehingga, media visual dirasa lebih efektif apalagi media audiovisual. Dalam sebuah gambar atau video mampu mewakili keseluruhan detail informasi yang ingin disampaikan oleh kreatornya.
Biasanya, untuk membuat hal semacam ini bisa mencari desainer grafis, editor video, ataupun lulusan desain komunikasi visual untuk meningkatkan awareness terhadap produk yang akan dijual.
Kemudian, media visual tersebut dapat disebarkan melalui instagram, facebook, pinterest, youtube serta website resmi produk.
3. Mobile Marketing
Berikutnya adalah mobile marketing sebagai strategi pemasaran era digital yang dikhususkan untuk audiens dengan perangkat mobile seperti smartphone dan tablet.
Mobile marketing ini adalah pengembangan dari content marketing setelah diadakan penelitian terhadap metode pemesanan yang banyak dilakukan oleh para konsumen melalui smartphone daripada PC.
Dimana tampilan mobile tersebut merupakan tampilan website yang disesuaikan, namun tampilan aplikasi web maupun media yang ditampilkan dengan mode mobile akan terasa lebih ramah pengguna.
4. Continuous Marketing
Continuous Marketing adalah pemasaran yang dilakukan secara terus menerus atau berkelanjutan di media sosial. Untuk continuous marketing biasanya sudah ditawarkan oleh platform media sosial tersebut.
Biasanya, aplikasi media sosial sudah memiliki algoritma untuk target audiens mulai dari jenis kelamin, rentang usia, minat, dan wilayah jangkauan.
Sebagai pengusaha yang akan menggunakan strategi pemasaran online ini, perlu diperhatikan bahwa sebaiknya memiliki data yang valid beserta analisanya. Agar ketika menginput kriteria audiens yang ditargetkan sesuai dengan target pasar yang memang benar-benar berpotensi membeli produk yang dipasarkan.
Hal ini dikarenakan biaya untuk melakukan strategi ini juga lumayan tinggi.
5. Integrated Digital Marketing
Berikutnya adalah integrated digital marketing. Dari namanya sudah dapat dibayangkan bila strategi ini memanfaatkan segala aspek sumber daya digital untuk memasarkan produk.
Sumber daya digital berupa website, blog, aplikasi, sosial media, dan kanal Youtube sebagai media untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Sumber daya digital tersebut berisi tentang ulasan produk, tutorial, kanal pemesanan, hingga layanan pelanggan. Hal ini dilakukan untuk menarik minat audiens terhadap sebuah produk, semakin lengkap sumber daya digital yang dimiliki, maka akan memberikan kesan perusahaan tersebut adalah perusahaan yang kredibel dan produknya berkualitas.
6. Personalized Marketing
Terdapat pula personalized marketing, yang dapat diartikan dengan pemasaran secara personal sehingga produk yang ditawarkan kemungkinan besar memang dibutuhkan oleh target audiens dengan pendekatan berdasarkan demografi.
Proses marketing ini membuat calon konsumen Anda merasa lebih dihargai karena pendekatan yang personal. Cara ini sendiri harus memperhatikan lebih detail terhadap data dan algoritma pengguna media sosial yang menjadi target audiens.
Agar cara ini lebih efektif, maka diperlukan ahli IT untuk menguji data yang ada, ahli marketing terkait dengan target pasar yang akan dituju, dan ahli konten terkait dengan informasi dan penataan visual produk yang ditawarkan.
7. Affiliate Marketing
Istilah affiliate marketing merujuk pada strategi pemasaran online yang dilakukan oleh dua pihak demi mendapatkan keuntungan bersama.
Cara ini biasanya dilakukan oleh sesama pengusaha yang berkolaborasi seperti toko sepatu dengan jasa cuci sepatu. Kedua bidang usaha tersebut memiliki target pasar dan audiens yang sama. Selain itu, hubungan antara kedua bidang bisnis tersebut saling berhubungan sehingga dengan saling mereferensikan bisa menjadi salah satu strategi yang ampuh.
Kemudian, selain bekerjasama dengan pemilik usaha, bekerja sama dengan influencer baik itu blogger, vlogger, youtuber, bahkan selebgram adalah salah satu bentuk affiliate marketing.
Influencer bisa merekomendasikan produk atau jasa pada media sosialnya, lalu memberi kode referal sebagai bentuk kerjasama. Berikutnya, setiap penjualan dengan kode referal tersebut, influencer akan memperoleh bagi hasil atau komisi.
9. Search Engine Marketing
Berikutnya, terdapat search engine marketing. Sekilas search engine marketing dan search engine optimization memang mirip karena menggunakan search engine sebagai alatnya.
Namun, untuk search engine marketing (SEM) merupakan strategi pemasaran online dengan menempatkan iklan website di posisi paling atas di mesin pencarian.
Biasanya, biayanya relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan SEO, karena terdapat target kata kunci yang akan berlaku secara global maupun lokal.
10. Social Media Marketing
Terakhir adalah social media marketing. Dari semua banyak strategi pemasaran online, social media marketing adalah yang paling mudah untuk diterapkan. Karena hampir semua orang memiliki media mulai dari WhatsApp, LINE, Facebook, Twitter, dan yang sedang naik daun saat ini adalah Instagram.
Social media marketing bergantung sekali pada content marketing. Bila content marketing berisi informasi yang tepat, maka dapat dipastikan social media marketing akan berjalan dengan lancar. Karena mayoritas pelanggan baru didapatkan melalui strategi ini.